Perjalanan Karir Irfan Bachdim di kancah sepakbola Indonesia
Wednesday, May 13, 2020
Add Comment
Irfan Bachdim adalah nama besar di pentas sepakbola Indonesia. Pada awal karirnya, Irfan Bachdim menjadi idola publik karena permainan di atas lapangan dan para tampannya. Irfan Bachdim selalu menjadi pusat perhatian.
Menurut laporan yang dikutip oleh agen sbobet terbesar asia SBOBETASIA88, narasi tersebut adalah sepenggal kisah kenangan Irfan Bachdim waktu muda. Momennya terjadi di Piala AFF 2010 saat ia berseragam Timnas Indonesia. Usianya masih 22 tahun saat itu. Lahir di Amsterdam, Belanda, tapi ia memilih kewarganegaraan Indonesia mengikuti jejak ayahnya, Noval Bachdim.
Sepuluh tahun berselang, pesona Bachdim sebagai pesepakbola mulai pudar. Ia tidak lagi digiliai oleh banyak perempuan. Karirnya bisa dibilang mandek, jika tak mau dianggap menurun. Ia bukan lagi penyerang papan atas di Indonesia.
Masih ingat foto Irfan Bachdim muda dengan seragam Persija Jakarta di Lapangan Ragunan, Jakarta Selatan? Kala itu, ada yang berhasil mengabadikannya dalam satu frame dengan legenda tim ibukota, Bambang Pamungkas.
Itulah awal karier Bachdim di Indonesia. Pada awal 2010, ia sempat mengikuti seleksi di Persija. Badannya masih kurus kerempeng. Gaya rambutnya mohawk, tidak seperti sekarang yang gondrong. Namun, keduanya tak berjodoh. Bachdim malah bergabung dengan Persema Malang pada pertengahan 2010.
Bachdim memperkuat Persema selama tiga tahun. Ia mulai muak dengan klub kebanggaan Ngalamania itu ketika dihalang-halangi untuk bergabung dengan klub Thailand, Chonburi FC, pada 2013. Irfan mengatakan seharusnya Persema mendukung kariernya. Padahal, ia telah berkorban banyak dengan tidak digaji selama delapan bulan.
"Saya sudah membuat keputusan bagus dengan meminta kepada Chonburi FC untuk mengikuti seleksi di sana, dan saya membuktikan pantas mendapatkan tempat di tim mereka. Saya memilih Thailand untuk mengembangkan diri, dan Persema tidak mau bekerjasama untuk menuntaskan transfer saya. Saya tidak mendapatkan gaji selama delapan bulan di Persema. Siapa yang mau bekerja tanpa mendapat gaji selama delapan bulan? Saya lakukan itu, karena saya mencintai sepakbola," ujar Irfan Bachdim medio 2013.
"Tapi, sekarang saya harus membuat pernyataan. Saya tidak bisa bermain lagi tanpa mendapatkan uang. Saya dan keluarga butuh makan. Persema melakukan segalanya untuk menghancurkan karier saya, karena mereka tidak mau bekerja sama untuk menyelesaikan kontrak saya. Aturan FIFA menyebutkan setelah tiga bulan tidak mendapatkan gaji, Anda berstatus bebas transfer," tuturnya.
Mundur ke belakang. Sejatinya bakat Irfan Bachdim ditemukan jauh sebelum itu. Pemain didikan Akademi Ajax Amsterdam tersebut mencuat ke permukaan ketika secara tak sengaja kemampuannya dilihat pelatih Persikad Depok, Isman Jasulmei, di Stadion Merpati Depok pada 2005.
Saat itu Irfan yang tengah liburan mengunjungi pamannya, iseng latihan mandiri. Isman terkesima melihat bakatnya dan mencari tahu siapa sebenarnya Irfan.
"Saya bertemu dengan pamannya, Ferry Bachdim, bertanya tentang Irfan. Saya berniat mengontraknya sebagai pemain. Dari Ferry saya tahu ternyata Irfan pemain junior klub Belanda, Utrecht FC. Ia datang ke Indonesia hanya untuk liburan bersua keluarganya yang bermukim di Depok," tutur Isman saat itu.
Seperti yang dikutip oleh SBOBETASIA88 sebelumnya, pada tahun 2006, Irfan sempat dapat kesempatan bergabung pelatnas Timnas Indonesia U-23 Asian Games di Belanda. Hanya ia tak lolos seleksi. Permainanya masih dianggap terlalu polos, belum siap bersaing di level U-23.
"Irfan punya bakat, namun usianya masih terlalu muda buat bergabung Timnas U-23. Suatu saat nanti jika telah siap ia bisa membela Timnas Indonesia. Ini hanya masalah waktu saja," kata Bambang Nurdiansyah, asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 saat itu.
Selanjutnya Irfan melanjutkan kariernya di Utrecht FC. Ia sempat lolos tim utama, walau tak lama di sana sebelum akhirnya pada 2010 kembali ke Indonesia untuk ikutan sebuah laga amal di Surabaya untuk membantu pelatih legenda Persebaya, Ruddy Bahalwan. Dari sana kemudian akhirnya pemain kelahiran 11 Agustus 1988 mentas bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.
0 Response to "Perjalanan Karir Irfan Bachdim di kancah sepakbola Indonesia"
Post a Comment